Jakarta, 12 Agustus 2016 – Kelompok Djagat Roepa Studio Enam menyelenggarakan perhelatan pameran seni rupa di Galeri Nasional Indonesia yang bertajuk Tjergam Taroeng. Dibuka seremonial pada hari Jumat, 12 Agustus 2016, acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 12 hingga 22 agustus 2016, dengan kurator Kuss Indarto. Pembukaan pameran akan diresmikan oleh Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono.
Tematik Tjergam Taroeng mencoba mengemas bahasa imaginasi cerita lama dalam perkembangan dunia komik sebagai seni cerita bergambar (pada khususnya) merupakan sebuah perkembangan yang berkaitan dengan bagaimana orang bercerita tentang realitas kehidupannya. Dalam kaitan ini hubungan seni dengan nilai guna dan reproduksi realitas telah memberikan suatu path atau jalur serta cetakan cara berfikir tentang lingkungan budaya dan sekelilingnya. Terutama dalam memberikan suatu ide tentang realitas ruang dan waktu menurut kelompok Djagat Roepa.
Inspirasi acara ini terlahir dari keinginan para perupa Ananta O’Edan, Yuli AS, Yassir Malik, Toto M. Mukmin, Untung Saryanto, Leonard Pratama, Iqbal Oemar, Andre Random, Nasir Setiawan, Abidin M, Muchyar Sumpena, dan Kurnia Setiawan, untuk mengeluarkan kekuatan pesan cerita bergambar pada masa keemasan dalam berkomunikasi, baik dalam pelesetan dan parodi serta harmoni dalam pastiche yang kental. Hal tersebut banyak ditemukan dalam berbagai karya seniman kontemporer Indonesia. Pastiche yang paling jelas terlihat adalah bentuk-bentuk epigonisasi baik pada tataran gaya rupa, sampai pemakaian elemen rupa tersebut. Karya kelompok Djagat Roepa Studio Enam merupakan epigon dari gaya karya-karya komik era kosasih dan elemen-elemen tradisional lama yang mungkin sudah direstorasi dalam gaya-gaya tertentu oleh senimannya.
Terlepas dari jabaran tersebut akan lebih komplit dibahas Kelompok Djagat Roepa pada hari Rabu, 20 Agustus 2016, pukul 13.00 WIB dalam Obrolan Perupa di Ruang Seminar Gedung B Galeri Nasional Indonesia. Acara tersebut bertujuan untuk membagi pengalaman tentang apa yang telah dikerjakan oleh kelompok Djagat Roepa Studio Enam dalam berkarya serta bercerita mengenai fenomena taroeng visual selama kurang lebih enam bulan berkarya bersama.
Karya